Rabu, 02 Mei 2012

Cara Menjadi Wirausaha Sukses




Menjalankan usaha adalah hal yang menantang, kreatif, dan fleksibel bagi masa depan seseorang serta menjadi bos bagi diri sendiri. Disamping mendapatkan penghasilan, juga menciptakan cara hidup baru dalam kehidupan. Menjadi pengusaha memerlukan tinjauan kedepan, kegigihan, dan keberanian. Anda akan keluar dari zona nyaman yang memberikan anda gaji dan melangkah kedalam teritori dunia usaha yang belum pasti.
Menurut beberapa studi terdapat beberapa karakter tertentu yang dimiliki pengusaha diantaranya yaitu :
1. Memiliki Kepercayaan Diri:
Untuk menjadi pengusaha sukses, anda perlu memiliki keyakinan diri yang luar biasa. Apakah anda bersedia mengatasi semua hambatan dan mencapai tujuan anda?
Jika anda memiliki keyakinan anda bisa melakukannya, maka akan memberikan semua keyakinan yang diperlukan. Dapatkah anda menghitung keyakinan diri anda sendiri?. Tentu saja anda dapat melakukannya, dengan mencoba mendorong diri anda untuk melakukan sedikit lebih banyak dari yang biasa dilakukan setiap harinya. Dan tidak lama, anda akan menemukan diri anda menyelesaikan hal-hal yang mungkin sebelumnya dianggap tidak mungkin.

2. Memiliki Keyakinan Pada Masa Depan Usaha Anda:
Tanyakan pada diri anda, apakah anda benar-benar yakin dengan usaha yang anda lakukan. Jika anda tidak terlalu yakin, anda perlu terus mencarinya hingga anda dapat menentukan satu hal dimana anda bersedia berkomitmen. Agar berhasil di bisnis, anda harus fokus selama 24 jam sehari. Anda akan terus membangun, memperbaiki, dan investasi. Hal ini memerlukan komitmen diri yang luar biasa.

3. Fokus Pada Kekuatan Anda:
Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan. Untuk menjadi pengusaha yang efektif, anda perlu menentukan kekuatan anda dan fokus. Anda akan lebih berhasil dengan mampu mengkanalkan upaya anda ke dalam area terbaik anda. Misalnya, jika marketing adalah keahlian anda, maka anda perlu mempertajam keahlian tersebut dan menggunakan sepenuhnya dalam bisnis. Serta minta bantuan di bidang yang menjadi kelemahan anda, seperti mencari akuntan. Anda bahkan dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan dengan berlatih atau mempelajari area tersebut.

4. Memiliki Keterampilan Mengenali Peluang:
Jika bisnis anda hancur ke esokan harinya, bagaimana anda menyikapinya? Mungkin menganggap sebagai kerugian yang besar, atau sebagai peluang untuk membuat awal baru - untuk meningkatkan, tumbuh, membangun kembali?

Pengusaha yang berhasil melihat segala sesuatunya sebagai sumber peluang. Mereka memiliki sifat ingin tahu dan bertanya segala hal. Tidak memandang apa yang ada dihadapannya, mereka selalu bertanya-tanya jika ada cara melakukan hal dengan lebih baik. Dan jika mereka berpikir bahwa memang ada jalan yang lebih baik, mereka akan menemukan solusi dengan sendirinya atau mendapatkan bantuan dari ahli. Juga, peluang dapat ditemukan dengan banyak cara dan tempat, dan dengan bantuan internet, banyak peluang yang mengetuk layar komputer anda. Jika anda pengusaha sejati, anda akan melihat peluang dimanapun.

5. Menjadi Pengambil Keputusan:
Jika anda memerlukan beberapa informasi, mampukah anda mendapatkannya dengan cepat, tanpa membuang waktu orang lain atau waktu anda?.Letakkan secara terpisah, jika anda harus membuat keputusan, mampukah anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cukup cepat dan kemudian membuat keputusan? Atau akankah anda menunda-nunda, sampai pada kenyataan anda belum membuat keputusan? Menjadi seorang pengusaha melibatkan banyak membuat keputusan. Ingatlah bahwa masing-masing keputusan yang anda buat, tanpa memperdulikan seberapa penting pada saat munculnya, akan mempengaruhi bisnis anda. Kebanyakan pengusaha sukses memiliki insting yang akurat, yang mereka gunakan pada saat mereka merasa ragu.

6. Menjadi Seorang Pemimpin:
Anda tidak mungkin melakukan segala sesuatunya sendiri. Ada saatnya anda memerlukan pegawai, menemui investor, mengajukan pinjaman - sehingga, anda berperan sebagai seorang pemimpin. Jika anda tidak memiliki kemampuan memimpin, anda tidak akan mampu mendapatkan pengikut. Sebagai pemimpin perusahaan, orang yang anda pekerjakan akan melihat anda sebagai panutan dan dukungan. Kemampuan memperikan dukungan dan panduan yang benar adalah dasar keberhasilan anda sebagai pengusaha di lingkup yang besar.

Sumber  : http://dicafab.blogspot.com/2011/11/cara-menjadi-wirausaha-sukses.html

Manfaat Kewirausahaan


Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti dan dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa manfaat secara individu (mi­kro dan makro).
1.      Memperoleh kontrol atas kemampuan diri
Proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan risiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.
2.      Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. Kesempatan yang yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat cepat mendorong banyak wirausaha men­coba melakukan bisnis untuk sekedar mengukur kemampuan diri sendiri, tuntutan kehidupan dan kesempatan melakukan perubah­an.
3.      Memperoleh manfaat finansial tanpa batas
Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama melakukan kegiatan usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama (rata-rata In­dustri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri, wi­rausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang cukup hati-hati.
4.      Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha
Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan ma­syarakat setempat. Pada masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa di lepaskan dari perilaku etis serta tanggung­jawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari kehidupan bis­nisnya.

Sumber  :  http://indofolder.info/manfaat-kewirausahaan.html

Jenis-Jenis Wirausaha



     Wirausaha merupakan salah satu bentuk karier yang dilakukan dengan cara menciptakan peluang usaha sendiri, bisa juga dilakukan oleh kaum muda. Jenis wirausahawan sangatlah banyak tidak hanya beberapa tapi ratusan peluang usaha bias kita ciptakan, hanya saja bagaimana kita dapat memanfaatkan jenis wirausaha tersebut agar dapat menjadi suatu usaha yang berkembang dan maju.
Wirausaha dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu founders, general managers dan franchisee.
·         Founders  
yaitu seorang Founders sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan survei pasar, mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu seorang investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya.
·         General Manager
 yaitu seseorang yang mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
·         Franchisee
yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh hubungan kontrak kerja dengan organisasi pemberi franchise atau franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual. Sistem ini umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe kedua penjualnya adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor sebagai pencipta atau produsen, sedangkan franchise adalah pendiri retail seperti restoran cepat saji.
     

Ada dua pola wirausaha yang disarankan oleh Norman R.Smith dalam Longenecker (2001), yaitu wirausaha artisan dan oportunistis. Wirausaha Artisan adalah seseorang yang memulai bisnisnya dengan keahlian teknis sebagai modal utama dan sedikit pengetahuan bisnis. Karakteristik dari seorang wirausaha artisan antara lain:
  • Bersikap kekeluargaan, mereka memimpin bisnisnya seperti memimpin keluarganya
  • Enggan mendelegasikan wewenang
  • Menggunakan sedikit (satu atau dua) sumber modal dalam mendirikan perusahaannya
  • Membatasi strategi pemasaran pada komponen harga secara tradisional, kualitas dan reputasi perusahaan
  • Usaha penjualannya dilakukan secara tradisional
  • Orientasi waktu mereka singkat dengan sedikit perencanaan untuk pertumbuhan atau perubahan di masa mendatang
     Sedangkan Wirausaha Oportunistis yaitu seseorang yang memulai suatu bisnisnya dengan keahlian manajemen yang rumit dan pengetahuan teknis.
     Bagaimana caranya memulai suatu usaha? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seseorang bila ingin memulai sebuah bisnisnya sendiri, yaitu: fokus pada apa yang akan dilakukan, melakukan business plan, menciptakan image yang jelas atas produk yang dihasilkan, melakukan survei atas kebutuhan dan permintaan pasar, melindungi hak cipta, berpikir positif tentang bisnisnya, berpikir terbuka atas ide-ide baru, menciptakan strategi pemasaran yang tepat, menentukan harga yang tepat, merencanakan masa depan perusahaan dengan jelas.

Sumber  :  http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4111/jenis_jenis_wirausaha.htm

Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan

A.    Terminologi Kewirausahaan (Intrapreneurship)
Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif.
Pada dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya kesejahteraan.

Intrapreneur
Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.

Intrapreneurship
Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner, 1995).

Entrepreneur
Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru.

B.     Kebutuhan Akan Sifat Kewirausahaan Dalam Organisasi
Banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam organisasinya (Peter dan Waterman dalam bukunya A Passion of Excellence).
Kebutuhan akan kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya permasalahan seperti :
  1. Semakin banyak pesaing yang mempunyai keunggulan
  2. Ketidakpercayaan akan metode-metode tradisional dalam manajemen
  3. Banyak SDM berpotensi hengkang dan lebih memilih menjadi wirausaha
C.    Hambatan-Hambatan Yang Terjadi
Hambatan-hambatan yang biasanya dialami oleh perusahaan adalah tidak efektifnya penerapan teknik tradisional manajemen pada pengembangan suatu bidang baru. Pemahaman tentang hambatan-hambatan tersebut merupakan hal yang penting dalam membantu perkembangan kewirausahaan perusahaan mengingat hal tersebut merupakan kunci dasar penumbuhan iklim inovasi.
Faktor-faktor yang mendukung utuk tercapainya keberhasilan inovasi-inovasi menurut
            James Brian Quinn (1995) adalah :
  1. Iklim inovasi dan visi
  2. Orientasi pasar
  3. Organisasi yang tetap datar dan kecil
  4. Proses belajar interaktif
D.    Elemen-Elemen Spesifik Strategi Intrapreneurial Korporat
Dalam upaya untuk menciptakan strategi intrapreneurial, perusahaan harus memperhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
  1. Perusahaan yang mempromosikan pertumbuhan pegawai akan dapat merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik.
  2. Tantangan di era tahun 2000-an ini adalah pelatihan kembali para manajer untuk menjadi guru, pelatih dan mentor.
  3. Orang-orang dengan kemampuan terbaiknya mencari perusahaan terbaik yang menyediakan program bonus.
  4. Wewenang manajemen akan degantikan oleh suatu jaringan, dicirikan oleh koordinasi dan dukungan horizontal.
  5. Intrapreneurship dalam korporasi memperbolehkan seorang pegawai.
  6. Mendapatkan kepuasan dari pengembangan ide-idenya tanpa resiko meninggalkan perusahaan.
  7. Perusahaan-perusahaan besar mengambil pelajaran dari bisnis kecil dan belajar bagaimana bisa fleksibel, mendorong inovasi, serta membakar semangat pegawainya.
Menurut John W. Alexander (1989) untuk mendukung strategi intrapreneurial ini, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan :
  1. Penngembangan visi
  2. Dorongan inovasi
  3. Penstrukturan suatu iklim intrapreneurial
  4. Pengembangan tim usaha
Ada satu cara bagi perusahaan untuk mengembangkan iklim intrapreneurial, yakni melalui program Intrapreneurship Training Program (ITP). Program tersebut dirancang untuk melatih para peserta untuk mendukung intrapreneurship dalam lingkup pekerjaan masing-masing. Program ini mencakup :
  • Pengenalan
  • Kreativitas individu
  • Intrapreneuring
  • Penilaian budaya yang ada saat ini
  • Perencanaan bisnis
  • Perencanaan tindakan
E.     Penghapusan Mitos Tentang Intrapreneurial
Ada kesamaan mendasar antara entrepreneur dengan intrapreneur.
Akibatnya mitosmitos keliru tentang entrepreneur menulari juga intrapreneur.

  • Mitos : motivasi utama dari seorang entrepreneur (intrapreneur) adalah keinginan untuk kemakmuran, karenanya uang adalah tujuan utama.
  • Kenyataan : motivasi utama dari entrepreneur (intrapreneur) adalah proses inovasi : kebebasan dan kemampuan adalah motivasi utama, uang hanya sebuah alat dan symbol kesuksesan.
  • Mitos : entrepreneur adalah pengambil resiko tinggi – mereka adalah penjudi yang memainkan taruhan besar.
  • Kenyataan : wirausaha adalah seorang yang realistis dengan mengambil resiko menengah. Karena ia memperhitungkan resiko yang dihadapi
Melindung Gagasan dari Hasil Kreativitas dan Inovasi
Ketika seorang pengusaha mendapatkan gagasan inovasi untuk produk atau jasa yang memiliki potensi pasar, dengan segera mereka harus melindunginya dari penggunaan yang tidak sah.Perlindungan produk-produk perusahaan sangat penting untuk menghindari usaha-usaha peniruan dan duplikasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pengusaha harus memahami cara mendapatkan hak paten, merk dagang dan hak cipta yang biasa disebut dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yaitu hak eksklusif yang di berikan oleh negara kepada seseorang atau sekelompok orang untuk memegang monopoli dalam mengunakan dan mendapatkan manfaat ekonomi dari kekayaan intelektual.

Sumber  : http://adesyams.blogspot.com/2009/09/mempertahankan-jiwa-kewirausahaan.html